1). Ibnu Taimiyyah berbicara tentang ciri-ciri firqah yang selamat, dengan mengatakan: Dan janganlah mereka mengikuti dugaan dan keinginan hawa nafsu mereka; Karena mengikuti prasangka adalah kebodohan, dan mengikuti hawa nafsu tanpa petunjuk Allah adalah kezhaliman, dan mengumpulkan kejahatan adalah kebodohan dan kezhaliman.
Malik meriwayatkan dari Zaid bin Aslam, dia berkata bahwa amanah itu ada tiga perkara, yaitu shalat, puasa, dan mandi junub. Semua pendapat ini tidak bertentangan satu sama lainnya, melainkan sesuai dan bersumber bahwa amanah itu adalah tanggung jawab dan menerima semua perintah dan larangan dengan persyaratannya, yaitu apabila dia mengerjakanya maka dia mendapat pahala, dan jika meninggalkannya maka mendapat siksa.
Acropolis of Athena adalah kota yang paling terkenal dari banyak akropolis lain dari Yunani kuno. Akropolis yang bisa kita lihat sekarang awalnya dibangun pada abad ke-five SM di bawah kekuasaan Pericles, seorang gubernur Athena, namun lokasinya telah dihuni pada 4.000 SM.
Mereka mengadakan perayaan festival untuk menghormati para dewa, melakukan pengorbanan hewan untuk para dewa, dan memohon bantuan mereka.
فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا(maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya)
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 33 dengan textual content arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir penting dari ayat ini. Ditemukan beragam penjelasan dari kalangan ahli ilmu terhadap makna surat Al-Anbiya ayat 33, di antaranya sebagaimana berikut:
mengurungkan untuk mengakhiri hidupnya. Queen tanpa piker panjang ikut dengan pria yang memperkenalkan diri sebaga Barain.
Cecrops dikenal sebagai 'pahlawan tradisi', karena ia dinilai telah memperjuangkan banyak elemen budaya Yunani kuno. Cecrops dikreditkan sebagai penulis elemen pertama dari perilaku beradab seperti pernikahan dan yang https://www.langit33athena.com pertama menerima dan menyembah Zeus sebagai dewa.
Kendati demikian, Fanani hanya ingin memunculkaan aspek heroik seorang perempuan sebatang kara yang ingin memperjuangkan hak-hak anak jalanan. Sepertinya penulis novel ini menitik beratkan pada nilai atau pesan yang terkandung di dalam karnya, dibanding alur sastra yang sistematis.
Mereka khawatir tidak sanggup memikulnya dan malah mendurhakai Tuhannya, bukan karena tidak suka pahalanya. Lalu Allah menawarkannya kepada manusia, kemudian manusia menerimanya dan siap memikulnya dengan keadaannya yang zalim lagi jahil (bodoh).
Gen Z sebagai generasi yang melek teknologi haru memiliki ability wajib untuk bersaing di dunia kerja.
Salah satu social complications kota metropolitan adalah anak jalanan. Anak jalanan menjadi social trouble yang begitu mengakar di Indonesia. Mereka menggantungkan hidupnya dijalanan, yang sekaligus mengancam kehidupan mereka kapan pun. Membicarakan mereka juga berkaitan erat dengan challenge ekonomi, politik, dan pendidikan yang secara struktural tidak berpihak kepada mereka. Zhaenal Fanani melalu novel ini mengungkap keprihatinannya atas fenomena sosial tersebut, dengan mengulas realitas perjalanan anak-anak di bawah bayang-bayang metropolis yang diwakili oleh Ziza.
Kemudian Allah menawarkannya kepada manusia dengan persyaratan tersebut di atas. Maka dia pun menerima dan menanggungnya sekalipun dia zhalim dan bodoh, dan dia pun memikul beban yang sangat berat ini.
Alur cerita dalam novel ini kurang begitu menyenangkan. Banyak alur cerita yang tidak sistematis dan terputus. Bahkan, yang begitu mencolok adalah alur di akhir cerita yang dimunculkan justru perjuangan Ziza dalam meyakini Jangkaru dan orangtuanya, dan keberhasilan bujukan atas orangtua Jangkaru.